Sudan Kutuk Laporan AS Soal HAM Dunia

Sumber : KapanLagi.com

Kementerian Luar Negeri Sudan, Rabu, mengutuk laporan tahunan pemerintah AS mengenai kondisi hak asasi manusia (HAM) di dunia, dan menggambarkannya sebagai tidak objektif.
Dalam suatu pernyataan, Kementerian Luar Negeri Sudan menyatakan laporan tersebut tak memiliki hubungan dengan situasi HAM di dunia, dan menambahkan laporan itu bersifat politik serta mencerminkan hubungan politik pemerintah AS dengan negara lain.

Pernyataan tersebut mencela upaya AS karena memanfaatkan masalah HAM untuk menjalankan agendanya sendiri atas negara yang tak tunduk pada dikte Amerika.
Pernyataan itu menegaskan kembali kepatuhan Sudan pada prinsip HAM yang termaktub dalam peraturan nasional berkaitan dengan dan diambil dari ajaran agama.
Laporan AS tersebut, katanya, tak mengacuhkan peningkatan kondisi HAM di Sudan dan penghargaan yang diumumkan beberapa organisasi internasional atas peningkatan yang dicapai berkaitan dengan itu di negara Afrika itu.

Pernyataan tersebut menegaskan pemerintah Sudan tak pernah ragu dalam mensahkan prosedur hukum terhadap orang-orang yang melakukan pelanggaran HAM di Dardur. Ditambahkannya, pemerintah telah membuat perubahan dalam sejumlah peraturan nasional guna menghadapi konvensi dan kesepakatan internasional mengenai HAM.
Pernyataan itu menyatakan bahwa Sudan telah menandatangani sebagian besar kesepakatan internasional HAM dan tetap berminat pada penerapan kesepakatan tersebut di lapangan.
Kementerian itu menyatakan bahwa pemerintah Sudan telah memberlakukan sistem perlindungan di kamp pengungsi di Darfur dan mendirikan lembaga polisi masyarakat dan memberi kebebasan bergerak penuh di Darfur bagi tim PBB urusan HAM.


Pernyataan tersebut, yang menyebut AS sebagai negara pelanggar HAM terbesar, menunjuk kepada penjara rahasia yang didirikan AS di sejumlah negara dan penculikan orang tak bersalah untuk mengirim mereka ke tempat penyiksaan di berbagai negara yang menganggap mereka sebagai orang-orang yang dicari.
Pernyataan itu mengutuk praktek dan situasi di pangkalan militer Guantanamo di Kuba dan penjara Abu-Gureib di Irak, selain sikap bias AS terhadap Israel sehubungan dengan agresi negara Yahudi tersebut ke Lebanon dan kebungkaman yang dipraktekkan AS mengenai pembantaian terhadap perempuan, orang tua dan anak-anak yang tak berdosa di Jalur Gaza dan wilayah lain Palestina.

Menurut pernyataan itu, pelanggaran HAM AS tak terbatas pada Palestina, Irak, Afghanistan dan Somalia, tapi bahkan meluas hingga mencakup orang Amerika dari kelompok ras dan agama minoritas dan umat Muslim di Amerika Serikat. (*/cax)

0 comments: