Lampu di Istora Jatuh, Tiga Wartawan Diperiksa

JAKARTA--MI: Panitia Piala Thomas dan Uber mengatakan masih menunggu laporan resmi dari pihak keamanan kepolisian yang bertugas di Istora Senayan tentang status tiga wartawan yang sedang diperiksa atas kejadian pecahnya cover lampu penerangan yang ada di lapangan pertandingan.

"Kami belum mengambil keputusan atas tiga wartawan tersebut, kami masih menunggu laporan resmi serta rekomendasi dari kepolisian yang bertugas sebagai keamanan di Istora Senayan," kata ketua Panpel Piala Thomas dan Uber Gandi Sulistiyanto kepada wartawan di Istora Senayan Jakarta, Senin (12/5) malam.

Secara kronologis ketua panpel mengatakan, bahwa sekitar pukul 15.00 WIB saat berlangsung pertandingan Uber antara China melawan Jerman dan Denmark melwan Malaysia terjadi insiden jatuhnya lampu penerangan di lapangan tiga dan empat Istora Senayan yang mengakibatkan pecahan kaca mengenai pemain China.

Menurutnya jatuhnya lampu itu dipicu oleh beradanya tiga wartawan Indonesia yang memanjat ke atas bagian penonton sehingga terjadi getaran yang mengakibatkan cover lampu yang berada di atas lapangan jatuh.

Setelah kejadian itu wasit minta break untuk pembersihan lapangan dari sisa-sisa pecahan kaca, namun tim Jerman selanjutnya tidak mau melanjutkan pertandingan. Namun setelah itu terjadi lampu padam beberapa saat, dan pertandingan dilanjutkan setelah lampu kembali menyala.

"Itu bukannya lampu mati tapi memang sengaja dimatikan dulu sementara untuk perbaikan dan selanjutnya kembali dinyalakan dan kembali diteruskan pertandingannya," kata ketua Panpel.

Dengan tidak bersedianya tim Jerman untuk meneruskan pertandingan, akhirnya dilakukan negosiasi dan pelatih tim China Li Yongbo akhirnya menawarkan dua partai yang masih tersisa tidak usah dilanjutkan, namun Jerman diberi satu poin sehingga poin menjadi 4-1 bagi China, dan tim Jerman menerima tawaran itu.

"Waktu itu sebelum kejadian kedudukan 3-0 bagi China, dan masih ada dua partai yang akan dimainkan, tapi akhirnya mereka sepakat untuk menerima poin dibagi sehingga kedudukan akhir dianggap 4-1 bagi China," tambahnya.

Setelah kejadian itu tiga wartawan itu dibawa ke ruang bagian keamanan untuk dimintai keterangan menyangkut tindakan mereka. Hingga berita ini diturunkan ketiga wartawan itu masih dimintai keterangan menyangkut insiden tersebut.

Panpel Piala Thomas dan Uber mengatakan setelah adanya laporan pemeriksaan bagi ketiga wartawan itu, kemungkinan perlu dikeluarkan larangan bagi wartawan untuk berada di daerah rawan bahaya seperti di tempat kejadian itu.

"Bisa saja terjadi hal yang lebih bahaya, misalnya wartawan kesetrum, wah ini akan jadi repot bagi kami, maka kalau perlu kami akan buat larangan kepada wartawan untuk berada di tempat tertentu," kata panpel.

Sementara itu petugas keamanan setempat Ajun Komisaris Besar Polisi Merdisyam mengatakan bahwa kepolisian yang menjadi keamanan di Piala Thomas dan Uber tidak akan mengambil tindakan kepada tiga wartawan itu dan justru akan mengembalikan mereka ke panitia.

"Kami tidak akan mengambil tindakan kepada mereka, kami hanya minta keterangan mereka sekitar kejadian itu,' katanya.


Sumber : MediaIndonesia.com

0 comments: